Thursday, July 23, 2009
A Place for Urban Socialita: Taman Ayodya
Sate Kambing Tegal Ibu Minah Gandaria
Harga : 8 (cocoklah) 20.000 rp untuk 10 tusuk sate + nasi 3.000 rp. Minumnya teh poci 4.500 rp dengan teko dan cangkir tanah liat (perfect match, lengkap bleh..!)
Sajian: 8, very tempting, ada potongan tomat fresh, sate ditusuk dengan belahan bambu yang besar, potongan dagingnya besar, dan empuk pula. Tidak bau kambing, gajihnya juga tidak lengket di lidah.
Repeat: Ya iyalah..Ya iya dong..! habis itu olah raga.
Sate Ayam Pondok Indah
Sate Ayam Pondok Indah; sebenarnya mau makan mie yamin Pak Memet di Pondok Indah, dekat bunderan kecil perempatan jalan ke Deplu dan Kartika Utama. Sore-sore, berasa lapar, apalagi setelah lelah nyupir. Tap karena sudah jam 5 sore, passss banget mie yamin-nya habis. Masih ada orang yang menghabiskan sisa-sisa mie di mangkoknya. Pilihan jatuhlah ke Sate Ayam yang masih mengepulkan asapnya yang semerbak.
Harga : 8 (cocoklah) 14.000 rp untuk 10 tusuk sate + nasi/ lontong.
Monday, July 6, 2009
Nasi Bebek Ginyo @ Veteran Bintaro
Pasta de Waraku
Wednesday, July 1, 2009
All You Can Eat @ Eastern Resto Istana Plaza Bandung
Can eat anymore, guys...he known as a crazy eater.
All You Can Eat! All You Can Eat!
Begitulah kira-kira bunyinya, sepasukan laskar perang Urbaners yang kelaparan tapi pas baru dapat gajian. Semua menu all you can eat. Can you believe it. Dari bebek panggang, hmmm. Beef slice lada hitam waahh. Yang bebek bisa nambah kalau minim ber-8 orang yang makan semeja. Semua dipesan. Rekor tetap pada beef lada hitam. Dagingnya empuk, pedas-pedas tak ku-ku. Mungkin muka-muka kita sudah di black list sama resto-nya, yak ampun mesen sudah sampai 8 dishes, untuk 1 menu itu. Ini lapar, sekaligus menampar...
Food Score:
Harga : per orang All You Can Eat, termasuk Dim Sum 79.000 rp ++
Rasa : 8 - 9 top daah
Sajian : 8, sekelas resto, gimana nggak harus bagus jeck..
Tempat : 8, sekali lagi ini resto..
Repeat : maunya pasukan setiap dua bulan sekali, karena diselingi All You Can Eat Hanamasa..(hmm tapi sekarang kok sudah ngga ada lagi, sayang kali ye,...mana semua barang sudah terimbas inflasi harganya).
Gampoeng Aceh Dago Bandung
Kopi Aceh, dicampur susu..enak hangat-hangat
Kenapa nggak Gampoeng Atjeh ya tulisannya. Heran bin heran, ini teori lokasi dan place. Rasa sih biasa, tapi kenapa jadi ramai? Mereka buka 24 jam. Yang datang anak-anak muda, kadang-kadang om-om kayak kami-kami ini..hehe (oom ADT, oom IPD, oom MRK, oom TIR..). Suasanya juga menunjang. Pohon rindang, open air, dan view ke traffic di jalan Dago yang ramai.
Food Score:
Harga: 9.000 rp sepiring nasi goreng biasa + 7000 rp untuk dadar telor. Kalau nasi goreng daging bisa 17.000 rp, jangan sekali-kali pesan nasi goreng spesial karena bisa 27.000 rp. What da heck... Ini teori pemasaranpun main. Bermain-main dengan emosi manusia untuk makan enak.
Sajian: 7, kadang-kadang 6 karena nasinya sudah dingin mas... Lha mereka memang sudah masak dan menggoreng nasinya banyakan, terus kalau ada yang pesan baru dipanasin dikit...Hati-hati juga untuk double check, karena kadang-kadang order tidak sesuai urutan, bahkan lupa.
Rasa: 6 - 7, biasa saja sih benernya
Tempat: 8.5, enak sih tempatnya...suasananya.
Repeat: hmm buat cari suasana sih oke, pokoke rame-rame.
Konsumsi adalah Agamamu
Bakmi Jowo DU67
Anak, Harapan dan Kehidupan
Anak. Orang Tua. Anak. Orang Tua.
Namanya siklus kehidupan, muda jadi anak, tua menjadi orang tua. Pasti kehidupan berubah menjadi lebih baik seterusnya...karena harapan kita sebagai orang tua melebihi orang tua kita terhadap kita sebagai anak. Harapan berbuah semangat, semangat untuk selalu lebih memberikan manfaat.
Harapan, selalu menyemangati kehidupan. Kalau kehidupan adalah langkah-langkah keputusan, maka arahkan langkah-langkah itu dengan harapan. Harapan itu adalah....lihatlah pada mata kecil mereka.
Ribs Bakar Panglima Polim
Hmmm...slurphy, juicy..
OVOP (One Village One Playground)
OVOP adalah sebuah Company Social Responsibility, apapun namanya, yang penting kelompok yang mampu bisa menolong kelompok kurang mampu dan membutuhkan dengan 'ikhlas', kepuasan batiniah, spritual. Namanya negara berkembang, dana selalu jadi masalah, entah kekurangan, atau kurang adil distribusinya.
Tidak seperti peminta-minta atau pengemis, CSR tidak memberikan uang mentah, tapi sebaiknya sistem yang berkelanjutan. Sesuai bidangnya, kita-kita memberikan bantuan akses kapital dan dana serta bantuan teknis dalam perbaikan kampung kota. Memberikan pemahaman menyeluruh, bahwa infrastruktur kota sebaiknya bagaimana dengan kekuatan swadaya masyarakat. Tidak ada uang titipan politikus dan calon politikus supaya dipilih di lembaga legislasi.
Perbaikan tidak hanya objek benda matinya tapi juga 'kebiasaan'. Yang ini sulit, karena butuh pendampingan bertahun-tahun dan harus strategis disamping harus praktis.
Selama 2-3 bulanan, masyarakat setempat bersemangat untuk memperbaiki kampungnya. Milik bersama, untuk bersama, dipelihara bersama. Program yang sudah jalan: penambahan sumur resapan untuk mengurangi banjir air limpasan, pembelian tanah untuk ruang terbuka publik, penghijauan, inisiasi program-program per keluarga untuk kebersihan dan penghijauan rumah, pengecatan dan pembuatan mural (beautification) di dinding-dinding gang dan jalan.
Yang masih menunggu kapital adalah perbaikan permukaan gang dan jalan (paving), pembuatan rumah bersama untuk perpustakaan kecil, tempat workshop ataupun sosialisai warga, pembuatan taman bermain anak-anak.
Masih banyak ternyata....