Thursday, July 23, 2009

A Place for Urban Socialita: Taman Ayodya

Rabu, 8 Juli 2009, 5.00 WIB, Taman Ayodya, Barito, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.



Ayzar really enjoyed the ambiance, he became an urban Socialita







Urban Park ini benar-benar jadi tempat jeda sejenak di tengah-tengah kota. Disponsori oleh Indosat, taman ini jadi lebih berfungsi dan bermanfaat dibandingkan yang dulu. Setelah dulunya dipakai sebagai salah satu sumber air (katanya) di kawasan Barito ini, dan kemudian berubah fungsi dengan dikelilingi oleh kios-kios penjual bunga dan ikan. Untung pemda bisa mengambil inisiatif untuk mengubahnya kembali menjadi taman kota dengan node sebuah water body. Kalau bicara design style, ntar dulu ah, yang penting desain sekarang terpakai dan berfungsi.

Datanglah sore-sore hari jumat, sabtu dan minggu, benar-benar jadi destinasi baru buat warga untuk beristirahat dan bersosialisasi, bahkan berkarya. Coba semua taman-taman per distrik Jakarta direhabilitasi kembali menjadi taman yang sebenarnya...dan taman itu lalu menjadi tengaran dan orientasi kota.. Jakarta menjadi lebih menyenangkan! Taman yang terbuka buat warga, 24 jam bisa diakses, tanpa pagar! Taman aktif, bukan taman pasif, bos.. Taman yang bisa disentuh dan diraba, bukan cuma dilirik.

Moga-moga penanganannya benar dan berkelanjutan. Pedagang kaki lima dibatasi, parkir mobil dan sepeda motor ditata dan tidak mengganggu traffic sekitarnya. Mumpung masih baru, jangan ragu untuk usir kaki lima yang permanen.


Sate Kambing Tegal Ibu Minah Gandaria

Jumat, 17 Juli 2009, 21.29 WIB, Jalan Gandaria Tengah III, seputaran Barito.



Sate Kambing Tegal Ibu Minah letaknya di Jalan Gandaria Tengah III, dekat dengan sekumpulan tempat kaki lima di daerah pinggiran Makam Wakaf Gandaria. Kaki lima yang spesifik dan enak di lokasi ini adalah Nasi Bakar, Tahu Slawi dan Tempe Mendoan, Martabak Manis Bandung, Bubur Barito dan dulu pernah ada Lumpia Semarang (sekarang sudah ngga ada lagi). Semuanya itu recommended lho..!


Food Score:
Harga : 8 (cocoklah) 20.000 rp untuk 10 tusuk sate + nasi 3.000 rp. Minumnya teh poci 4.500 rp dengan teko dan cangkir tanah liat (perfect match, lengkap bleh..!)
Sajian: 8, very tempting, ada potongan tomat fresh, sate ditusuk dengan belahan bambu yang besar, potongan dagingnya besar, dan empuk pula. Tidak bau kambing, gajihnya juga tidak lengket di lidah.
Rasa: 9 a bit perfect, dengan bumbu kacang dominasi kecap dan potongan-potongan kecil cabe nya... wuihh!
Lokasi: 7, standar kaki lima.
Repeat: Ya iyalah..Ya iya dong..! habis itu olah raga.

Sate Ayam Pondok Indah

Rabu, 8 Juli 2009, 17.30 WIB

Sate Ayam Pondok Indah; sebenarnya mau makan mie yamin Pak Memet di Pondok Indah, dekat bunderan kecil perempatan jalan ke Deplu dan Kartika Utama. Sore-sore, berasa lapar, apalagi setelah lelah nyupir. Tap karena sudah jam 5 sore, passss banget mie yamin-nya habis. Masih ada orang yang menghabiskan sisa-sisa mie di mangkoknya. Pilihan jatuhlah ke Sate Ayam yang masih mengepulkan asapnya yang semerbak.




Food Score:

Harga : 8 (cocoklah) 14.000 rp untuk 10 tusuk sate + nasi/ lontong.
Sajian: 7, biasa saja, namanya juga sate.
Rasa: 8, potongan dagingnya lumayan besar, ngga nanggung. Bumbu kacangnya banyak dan enak, tapi sometime terlalu manis (habis dikasih kecap lagi hehe).
Lokasi: 7, standar kaki lima.
Repeat: Ya iyalah..

Monday, July 6, 2009

Nasi Bebek Ginyo @ Veteran Bintaro

Minggu, 5 Juli 2009 20.45 WIB, Jalan Veteran Bintaro



Sehabis belanja bulanan, perut lapar, karena memang belum makan malam sampai jam 8 lebih. Pilihan maunya ke K5, nasi pedas yang kalau lewat keliatan ramai terus. Setelah parkir dipinggir jalan, lihat-lihat menu-nya, ala prasmanan. Eh pas mau sudah ambil piring, nasinya kehabisan. Jadinya pilihan jatuh ke seberangnya Nasi Bebek Ginyo. Dalam hati, apa ini bebek yang bisa mengalahkan bekgor Slamet? Ternyata sampai masuknya, sudah pada habis, tapi masih ada untuk bebek gorengnya. Yas sudah. Tidak ada pilihan, pilih saja itu plus es teh manis.

Terus, biasa, standar resto, ada testimonial para artis-artis...


Food Score:

Harga : 7.5 (ya lumayan gurih bebeknya) 17.000 rp untuk 1 potong bebek + 5000 rp untuk sepiring nasi (lebih mahal daripada bekgor Slamet).

Sajian: 7, biasa saja, nggak se-khas bekgor Slamet.

Rasa: 7.5, lumayan, sambal ijo nya juga lumayan, tapi ngga se-khas bekgor Slamet (hehe).

Lokasi: 7.5 okelah, bersih...tapi lebih keliatan restonya daripada bekgor Slamet.

Repeat: Masih okelah..

Pasta de Waraku

Sabtu, 4 Juli 2009 19.00, Foodcourt Promenade PIM2





Puter-puter cari makan malam di PIM2, bingung. Foodcourt rame. Akhirnya dipilihlah Food Promenade-nya, yang pastinya lebih mahal. Pilihan jatuh ke Pasta de Waraku, pasta ala Jepang katanya. Pertama kali lihat resto ini ada di Grand Indonesia. Ciri khasnya, dia buat interior dari susunan replika piring-piring dan isinya dari menu mereka. Sebetulnya ngga nafsu, karena ya itu tadi lihat harganya, it is not realy "my lifestyle" type. Tapi karena sama keluarga, ya nurut saja..

Food Score:

Harga: 5 (ada yang bilang harganya sesuai dengan rasanya, tapi menurut saya biasa saja. 60.000 rp untuk sepiring pasta. Piringnya sih besar, isinya sedikit.. 15.000 rp buat segelas ice lemon tea.

Sajian: 8 oke, kalau ngga ya kebangetan.

Rasa: 7-8, so so, apa sudah kebawa ngga sreg karena lihat harganya ya..hehe.

Tempat: 7, biasa saja, mestinya interiornya lebih menjiwai gitu..kurang khas (kecuali display replika piring dan isinya).

Repeat: hmm.. ngga.








Wednesday, July 1, 2009

All You Can Eat @ Eastern Resto Istana Plaza Bandung

Rabu, 4 Februari 2009 13.00 WIB, Eastern Resto Istana Plaza Bandung

All You Can Eat Eastern Restaurant

Can eat anymore, guys...he known as a crazy eater.


All You Can Eat! All You Can Eat!

Begitulah kira-kira bunyinya, sepasukan laskar perang Urbaners yang kelaparan tapi pas baru dapat gajian. Semua menu all you can eat. Can you believe it. Dari bebek panggang, hmmm. Beef slice lada hitam waahh. Yang bebek bisa nambah kalau minim ber-8 orang yang makan semeja. Semua dipesan. Rekor tetap pada beef lada hitam. Dagingnya empuk, pedas-pedas tak ku-ku. Mungkin muka-muka kita sudah di black list sama resto-nya, yak ampun mesen sudah sampai 8 dishes, untuk 1 menu itu. Ini lapar, sekaligus menampar...



Food Score:

Harga : per orang All You Can Eat, termasuk Dim Sum 79.000 rp ++

Rasa : 8 - 9 top daah

Sajian : 8, sekelas resto, gimana nggak harus bagus jeck..

Tempat : 8, sekali lagi ini resto..

Repeat : maunya pasukan setiap dua bulan sekali, karena diselingi All You Can Eat Hanamasa..(hmm tapi sekarang kok sudah ngga ada lagi, sayang kali ye,...mana semua barang sudah terimbas inflasi harganya).

Gampoeng Aceh Dago Bandung


Selasa, 24 Februari 2009 20.15 WIB, Jl. Dago Bandung


Nasi goreng Gampoeng Aceh.


Kopi Aceh, dicampur susu..enak hangat-hangat


Kenapa nggak Gampoeng Atjeh ya tulisannya. Heran bin heran, ini teori lokasi dan place. Rasa sih biasa, tapi kenapa jadi ramai? Mereka buka 24 jam. Yang datang anak-anak muda, kadang-kadang om-om kayak kami-kami ini..hehe (oom ADT, oom IPD, oom MRK, oom TIR..). Suasanya juga menunjang. Pohon rindang, open air, dan view ke traffic di jalan Dago yang ramai.

Food Score:

Harga: 9.000 rp sepiring nasi goreng biasa + 7000 rp untuk dadar telor. Kalau nasi goreng daging bisa 17.000 rp, jangan sekali-kali pesan nasi goreng spesial karena bisa 27.000 rp. What da heck... Ini teori pemasaranpun main. Bermain-main dengan emosi manusia untuk makan enak.

Sajian: 7, kadang-kadang 6 karena nasinya sudah dingin mas... Lha mereka memang sudah masak dan menggoreng nasinya banyakan, terus kalau ada yang pesan baru dipanasin dikit...Hati-hati juga untuk double check, karena kadang-kadang order tidak sesuai urutan, bahkan lupa.

Rasa: 6 - 7, biasa saja sih benernya

Tempat: 8.5, enak sih tempatnya...suasananya.

Repeat: hmm buat cari suasana sih oke, pokoke rame-rame.



Konsumsi adalah Agamamu

Rabu, 17 Juni 2009 15.34 WIB, Bluebird Taxi Jakarta


Kiri beli, kanan beli, depan beli, belakang beli.


Dimana-mana diminta untuk beli apa-apa. Butuhpun nggak. Yang penting saya punya barang, kamu harus beli. Barangku yang baru adalah kebutuhan baru mu. Beli adalah agamamu.

Kalau hanya sekedar film menemani kemacetan parah Jakarta, it's ok. Tapi kalau dudukpun ditemani iklan, it's too oveeerr.

Kalau berbicara idea, it's a breakthrough. Kalau berbicara bisnis, it's a killerapp, no body thinks about it before.

Bakmi Jowo DU67

Rabu, 1 Juli 2009 19.35 WIB, Bakmi Jowo DU67 Jl. Dipatiukur, Bandung

Makan bakmi berasa Jawa.




Gimana nggak..? Diputerin kaset gendingan jawa, sambil menelan bakmie goreng pedas, dan menyeruputi teh poci nan wangi bergula batu... Padahal sudah ditemani oleh 2 teman orang Sunda dan 1 teman orang Jerman.

Masaknya pakai arang, ini yang membuat bakmienya wangi dan rasanya berbeda jauh kalau memakai kompor gas biasa..

Food Score:

Harga: 13.500 rp untuk sepiring bakmie goreng + 3500 rp ati ampela + 5000 rp dua cangkir teh poci dengan pot tanah liatnya + 3500 rp sekantung rempeyek

Sajian: 7.5
Rasa : 8, mungkin akan perfecto kalau hasilnya rada-rada kering dikit, jadi kalo pas masuk tenggorakan agak2 gimana gitu..
Tempat : 8 cukup ok.., pelayannya berbatik ria, interior dengan lampu-lampu anyamannya.
Repeat : pastilah...dekat kantor pula...

Anak, Harapan dan Kehidupan

Sabtu, 2 Mei 2009 12.49 WIB, B 1678 FB

Anak. Orang Tua. Anak. Orang Tua.

Namanya siklus kehidupan, muda jadi anak, tua menjadi orang tua. Pasti kehidupan berubah menjadi lebih baik seterusnya...karena harapan kita sebagai orang tua melebihi orang tua kita terhadap kita sebagai anak. Harapan berbuah semangat, semangat untuk selalu lebih memberikan manfaat.

Harapan, selalu menyemangati kehidupan. Kalau kehidupan adalah langkah-langkah keputusan, maka arahkan langkah-langkah itu dengan harapan. Harapan itu adalah....lihatlah pada mata kecil mereka.






ayman dan ayzar

Ribs Bakar Panglima Polim

Jumat, 15 Mei 2009 20.00 WIB, Gandaria Jakarta Selatan

Ribs Bakar Panglima Polim

Wah...ini makanan enak tapi tetap K5. Dulunya lokasinya dekat Jl. Panglima Polim, tapi kemudian pindah ke sekitar Jl. Gandaria Tengah, dekat dengan RS Bersalin Gandaria. Enaknya makan pas malam, memang bukanya sedari menjelang malam. Karena harganya juga lumayan, yang makan kebanyakan pekerja muda berkerah putih. Ada juga yang sehabis berolahraga, ada yang pulang ke rumah dengan sepeda (bike to work) dengan sepeda lipatnya (yang nggak pernah dilipat, lha mana sering dilipat, lha ngga pernah komuter pakai train ato bus, just another lifestyle trend rather than daily need). Pokoknya mak nyusss..

Food Score:

Harga : 55.000 rp (tiga ribs) + 3000 rp sebotol teh botol
Rasa : 8, enak dikala lapar dan berkeringat
Sajian : 7, biasa saja, dengan opsi ada french fries dan baked potato
Tempat : 6.5 biasa saja, coba kalo ambiance nya agak2 romantis gitu.. :-)
Repeat : jelaslah, tapi ya 2 bulan sekali lah, mau kolesterol tinggi..?


Hmmm...slurphy, juicy..

OVOP (One Village One Playground)

Minggu, 24 Mei 2009, 11:48 WIB, Babakan Asih RT. 04

OVOP adalah sebuah Company Social Responsibility, apapun namanya, yang penting kelompok yang mampu bisa menolong kelompok kurang mampu dan membutuhkan dengan 'ikhlas', kepuasan batiniah, spritual. Namanya negara berkembang, dana selalu jadi masalah, entah kekurangan, atau kurang adil distribusinya.

Tidak seperti peminta-minta atau pengemis, CSR tidak memberikan uang mentah, tapi sebaiknya sistem yang berkelanjutan. Sesuai bidangnya, kita-kita memberikan bantuan akses kapital dan dana serta bantuan teknis dalam perbaikan kampung kota. Memberikan pemahaman menyeluruh, bahwa infrastruktur kota sebaiknya bagaimana dengan kekuatan swadaya masyarakat. Tidak ada uang titipan politikus dan calon politikus supaya dipilih di lembaga legislasi.
Perbaikan tidak hanya objek benda matinya tapi juga 'kebiasaan'. Yang ini sulit, karena butuh pendampingan bertahun-tahun dan harus strategis disamping harus praktis.

Selama 2-3 bulanan, masyarakat setempat bersemangat untuk memperbaiki kampungnya. Milik bersama, untuk bersama, dipelihara bersama. Program yang sudah jalan: penambahan sumur resapan untuk mengurangi banjir air limpasan, pembelian tanah untuk ruang terbuka publik, penghijauan, inisiasi program-program per keluarga untuk kebersihan dan penghijauan rumah, pengecatan dan pembuatan mural (beautification) di dinding-dinding gang dan jalan.

Yang masih menunggu kapital adalah perbaikan permukaan gang dan jalan (paving), pembuatan rumah bersama untuk perpustakaan kecil, tempat workshop ataupun sosialisai warga, pembuatan taman bermain anak-anak.

Masih banyak ternyata....